Selasa, 07 April 2015



BAHAYA ATAP ASBES BAGI KESEHATAN…….


Dengan kemampuannya menahan panas dan api yang luar biasa kuatnya, asbes sudah lama menjadi salah satu bahan isolasi suhu yang paling banyak dipakai. Praktis semua rumah dan gedung yang sekarang sudah lama memakai bahan bangunan yang berisi asbes.
Asbes tua sudah rapuh dan lebih gampang hancur berhamburan sebagai serat halus dan debu, daripada asbes baru. Debu asbes kemudian terhirup oleh pekerja yang tidak melindungi hidungnya dengan masker pencegah debu. Peristiwa yang sering terjadi kalau eternit di langit-langit rumah yang tua dibongkar untuk diganti dengan yang baru.

Serat asbes yang dihirup akan menyebabkan penyakit paru-paru asbestosis. Serat asbes merangsang paru-paru dan menetap di antara pleura (membran tipis yang membungkus paru-paru) dan dinding bagian dalam rongga dada. Serat asbes umumnya berukuran 3 sampai 20 micron, sehingga tidak dapat terlihat secara kasat mata. Tetapi bila diperbesar melalui mikroskop electron, bentuk dari serat asbes adalah lancip dan tajam.


Partikel-partikel serat asbes tersebut sangat ringan dan dapat terbang diudara. Bila terhirup dan masuk ke dalam paru-paru maka tidak dapat keluar dari tubuh lagi. Hal ini dikarenakan serat asbes tersebut terjebak dan menempel pada organ paru-paru. Kemudian dikarenakan serat asbes adalah inorganic, ia tidak dapat larut/terurai keluar dari tubuh. 
Serat asbes yang lancip/tajam dan terjebak di dalam paru-paru inilah yang berbahaya bagi kesehatan. Paru-paru kita mengembang dan mengempis ketika bernafas, pada saat itulah serat asbes yang lancip/tajam mengiris-iris bagian dalam paru-paru. Kemudian mengakibatkan luka pada paru-paru. Luka ini berkembang terus menjadi iritasi/luka yang lebih besar lagi dikarenakan ter-iris lagi ketika bernafas. Sampai ke berbagai macam penyakit lainnya seperti sesak nafas dan kanker.
Serat itu tinggal selama beberapa tahun, dan lama-lama jaringan paru-paru yang terkena akan bereaksi sampai menebal dan menegang. Paru-paru tidak mampu mengembang dengan baik sebagaimana mestinya kalau dipakai bernapas.
Gejala utama yang mula-mula tampak ialah sesak napas ketika orang yang bersangkutan mengawali pernapasan dengan menghirup udara dalam-dalam. Tetapi gejala itu kemudian meningkat menjadi keluhan sulit bernapas.Sesak napas juga diikuti dengan batuk kering. Sedihnya, tidak ada obat yang efektif untuk menyembuhkan asbestosis. Inilah yang membuat kondisi penderita pelan-pelan makin buruk, sampai akhirnya meninggal karena gagal paru-paru. Penderitaan berkepanjangan semacam ini akan dialami oleh seitap orang setelah ia berhubungan dengan asbes dalam jangka waktu yang lama. 
Penyakit yang lebih parah ialah timbulnya tumor mesothelioma berasal dari mesotel (lapisan sel gepeng) yang meliputi permukaan bagian dalam rongga badan. Beberapa bagiannya mengandung sel seperti sarkoma (jaringan sel yang terkumpul mampat) yang ganas, tumor ini ditimbulkan oleh paparan asbes. Kalau tumor itu berkembang, timbullah kanker paru-paru. Sebagian besar terjadi pada orang yang selain terpapar oleh asbes juga perokok berat. Kombinasi merokok dan menghirup asbes itu memperbesar risiko terkena kanker paru-paru. Gejalanya mulai batuk kronis, penurunan bobot badan, susah bernapas, batuk darah, sakit dada, dan sesak napas.
 Untuk mengurangi paparan dari serat asbes dan melakukan pencegahan jangka pendek bisa dengan melakukan beberapa cara:

1. Menyemprotkan air ke lembaran asbes untuk mencegah tanah, debu atau serat beterbangan di udara.
2. Menutup asbes dengan lembaran plastik atau terpal untuk menghindari paparan cuaca
3. Mencegah anak untuk bermain di atap rumah yang terbuat daria asbes.
4. Mengganti lembaran asbes yang sudah rusak atau berlubang.
5. Sebisa mungkin memberikan ruang batas antara asbes denga ruangan dalam rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar